DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN AYAT 12-19


Tags :

Al-Qur’an adalah firman Allah swt., yang diturunkan melalui perantara Malaikat Jibril kepada utusan-Nya yaitu Rasulullah saw. Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia, sehingga ketika Allah swt memberikan perintah maka umat manusia harus mematuhi perintah tersebut dan saat memberikan perintah larangan maka wajib bagi umat manusia untuk menjauhi dan meninggalkan larangan tersebut .

Al-Qur’an adalah kitab yang terakhir setelah sebelumnya diturunkan beberapa kitab seperti kitab Taurat, Zabur, dan Injil. Al-Qur’an bernilai ibadah bagi siapa saja yang membacanya. Al-Quran bukanlah kumpulan dari ucapan Rasulullah saw. Dalam Al Quran terdapat banyak penjelasan dan pedoman mengenai kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya tentang pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu komponen yang menentukan pembentukan karakter pada umat manusia dengan corak dan bentuk amal dalam kehidupan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk membina pribadi muslim yang memiliki akidah yang kuat, taat beribadah dan memiliki akhlak mulia.

 

Sosok Luqman Al-Hakim

Salah satu nama yang digunakan untuk memberi nama surat dalam Al-Quran adalah Luqman di surat nomor 31. Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman adalah Luqman bin Unaqa’ bin Sadun. Beberapa ulama berbeda pendapat tentang asal–usul Luqman, Ibnu Abbas berpendapat bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Habsy, riwayat lain menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari Nubah, ada yang berpendapat dari Sudan. Luqman al hakim memiliki kekuatan serta mendapat hikmah dari Allah swt, tetapi Luqman tidak termasuk salah satu nabi.  

Dalam sebuah riwayat, Allah swt memberikan pilihan kepada Luqman, yaitu kenabian dan hikmah. Luqman memilih hikmah dibanding kenabian karena takut tidak bisa memikul tugas kenabian.

Salah satu kisah tentang Luqman, anaknya dan keledai tunggangnnya saat melewati kerumanan orang, dimana Luqman menaiki keledai dan anaknya berjalan, masyarakat yang mengetahui hal itu berkomentar bahwa Luqman tidak sayang sama anak. Selanjutnya anaknya naik keledai dan kembali masyarakt berkeomentar kalau anaknya tidak punya ahklak dan akhirnya Luqman dan anaknya berjalan bersama, dan lagi-lagi dikomentari bahwa mereka membawa keledai tetapi tidak ditunggangi.

Pesan Luqman al-Hakim berpesan kepada anaknya yang terkenal adalah, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal agar kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tidak ada satu pun orang fakir itu kecuali mereka mengalami tiga perkara, yaitu tipis keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu), dan hilang kepribadiannya. Lebih celaka lagi, orang-orang yang suka merendahkan orang lain dan menganggap ringan urusan orang lain”.

Suatu waktu Luqman berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, jadikanlah ketaatan kepada Allah swt sebagai perniagaan, maka keuntungan akan mendatangimu tanpa modal barang dagangan."

 

Pesan-pesan Pendidikan dalam Q.S. Luqman, 31:12-19

Surat Luqman merupakan surat dengan urutan nomor 31 pada Al Quran. Pada ayat nomor 12-19 menjelaskan bahwa Allah memberikan hikmah kepada Luqman, sebab itu ia harus bersyukur pada Allah swt. Di antara hikmah tersebut ialah, sistem pendidikan anak. Sistem pendidikan anak yang diberikan kepada Luqman sangat mendasar dengan urutan yang sangat teliti mencakup semua hal yang utama. 

Luqman memulai pendidikan anaknya dari masalah akidah atau keimanan agar tidak tercampur dengan syirik. Sebab, sebaik apapun akhlak dan sebanyak apapun amal saleh, jika akidah belum bersih dari syirik, maka tidak akan bermanfaat di akhirat kelak.

Setelah akidah bersih, Luqman mengajarkan berbuat baik dan taat kepada kedua orang tua. Taat kepada kedua orang tua itu dibatasi selama tidak maksiat pada Allah, karena jalan hidup yang ditempuh haruslah yang menyampaikan kepada Allah swt.  Setelah itu, Luqman mengajarkan anaknya muraqabatullah (merasa diawasi Allah swt) karena tidak ada yang tersembunyi dari ilmu Allah swt. Dengan demikian, anak akan memiliki pertahanan dari dalam diri dan tidak tergantung pada kontrol manusia dan pengaruh dari luar.

Setelah itu, Luqman mengajarkan anaknya shalat dan berdakwah yang menjadi tiang dakwah. Setelah itu Luqman mengajarkan akhlak bergaul dengan manusia berdasarkan ketentuan dari Allah swt.

 

 

Di antara nasihat Luqman yang terdapat dalam surah Luqman antara lain sebagai berikut :

1.        Bersyukur atas segala karunia Allah swt. (Luqman 31:12).

 “Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.”

Luqman mengajarkan kepada keluarganya, khususnya kepada anaknya agar selalu bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan Allah swt, karena dengan bersykur, Allah swt akan memberikan nikmat yang lebih karena Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji. dan barangsiapa tidak bersyukur sesungguhnya Allah swt tetap Maha Kaya dan Maha Terpuji. Syukur manusia kepada sang Pencipta sebagai rasa ucapan terimakasih atas segala yang telah diterima dalam kehidupannya. Apabila manusia tidak beryukur, maka Allah swt akan berpaling kepadanya karena telah melupakan nikmat yang telah diterimanya.

 

2.        Jangan mempersekutukan Allah (Luqman 31:13).

13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.

Luqman Al Hakim menanamkan akidah murni yang hanya menyembah hanya kepada Allah swt yang tidak bercampur dengan akidah menyembah selain Allah swt atau mempersekutukan Allah swt dengan makhluk-Nya. Aqidah menjadi pondasi utama bagi anak dalam kehidupannya yang akan datang. Pendidikan pertama yang harus diberikan kepada anak adalah mengenalkan Allah swt (tauhid). Ketika sudah mengenal Allah swt, selanjutnya mengajarkan cara-cara beribadah (fiqih).

 

3.        Berbuat baik kepada kedua orang tua (Luqman 31:14).

14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.  Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu”

Nasehat Luqman untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, lebih-lebih terhadap Ibu. Berbakti terhadap orang tua dengan menaati perintahnya yang berkaitan dengan kebaikan kecuali menyuruh pada hal yang dilarang agama. Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk berbuat sopan tanpa mengenal agama dan ras.

 

4.        Sadar bahwa manusia berada dalam pengawasan Allah (Luqman 31:16).

16. Luqman berkata, “Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus,  Mahateliti.

Luqman mengajarkan kepada anaknya bahwa apapun yang anggap kecil oleh manusia, Allah akan mengetahuinya, walau seekor semut hitam berjalan pada batu hitam di malam hari yang gelap.

 

5.        Dirikan salat (Luqman 31:17).

17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.

Setelah Luqman mengajari anaknya tentang aqidah dengan mengenalkan Allah swt dan Rasul utusannya serta keimanan, selanjutnya mengajarkan tentang syariat atau tata cara dalam beribadah kepada Allah swt.

 

6.        Berbuatlah kebaikan (Luqman 31:17).

17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.

Luqman memberi perintah kepada anaknya untuk berbuat kebajikan, menyeru pada kebaikan.

 

7.        Jauhilah kemungkaran (Luqman 31:17).

17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.

Luqman memerintahkan kepada anaknya untuk menjauhi kemungkaran dengan sebelumnya memberi gambaran ibadah sholat sebagai ibadah yang akan mencegah dari perbuatan mungkar.

 

8.        Sabar menghadapi cobaan dan ujian (Luqman 31:17).

17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.

Luqman memberi perintah kepada anakknya  untuk sabar dalam menghadapi segala aral dan rintangan dalam menjalankan amar maruf dan nahi mungkar dengan penuh kelembutan sesuai dengan kemampuan.

 

9.        Jangan sombong (Luqman 31:18).

18. Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.

Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk tidak sombong dan meremehkan orang lain saat berbicara dengan mereka, namun dengan bersikap lembut dan dengan wajah yang menunjukkan penghargaan kepada lawan bicara.

 

Relevansi dengan Isu-isu Pendidikan Kontemporer

 

Akhlak merupakan salah satu materi pendidikan anak yang terkandung dalam Q.S. Luqman. Melemhanya pendidikan karakter pada generasi muda, membuat orang tua dan pendidik merasa prihatin. Kepungan budaya luar yang sangat jauh dari akidah dan keimanan yang masuk melalui media teknologi informasi seyogyakanya menjadi titik fokus yang harus di antisipasi dampaknya kepada generasi muda.

Orang tua sebagai bagian yang paling utama dalam pendidikan karakter bagi anak-anaknya mempunyai beban yang cukup berat pada masa saat ini. Anak dengan mudahnya mendapatkan berita atau informasi ataupun tontonan yang akan menjauhkan dari akidah dan karakter mulia. 

Pendidikan karakter harus dimulai dari saat anak masih dalam kandungan, dimana orang tua membangun karakter dan kesalehan diri sebelum menjalani kehidupan berumah tangga. Saat anak dalam kandungan, kedua orang tua sudah menanamkan akidah dan karakter mulia, dengan memulai pembiasaan-pembiasaan mulia dalam kehidupannya seperti belajar dan membaca Al-Quran, buku-buku keislaman, membiasakan kebiasaan baik dalam berhubungan dengan sesama manusia.

Saat anak lahir, sang ayah mengumandangkana adzan ditelinga kanan dan iqomah di telinga kiri agar anak dijauhkan dari tangan-tangan setan yang mengganggu kehidupan kelak di kemudian hari.

Pendidikan usia dini menjadi awal masa keemasan bagi anak untuk dapat menerima ilmu serta pendidikan karakter dengan cepat. Orang tua yang dapat memanfaatkan masa-masa usia dini dengan pendidikan aqidah, akhlak serta pendidikan bermasyarakat dengan teman sebaya atau dengan yang lebih tua sehngga mencetak anak yang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan, mengenal posisinya sebagai makhluk sosial dan mengetahui statusnya sebagai hamba di depan Sang Pencipta, Allah swt.

Nilai-nilai kebaikan hasil dari pendidikan keluarga diharapkan senantiasa mewarnai perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran dan tanpa perlu diminta.

Tujuan pendidikan seharusnya menjadikan peserta didik menjadi pribadi yang jujur dan kebaikan, bukan menghasilkan pribadi yang penuh dengan sikap kebohongan dan kemunafikan. Perilaku menyimpang yang terjadi pada generasi muda seperti pergaulan bebas, tawuran antar pelajar, penjambretan, penodongan penggunaan narkoba, minun minuman keras, pengrusakan , pemukulan kepada pendidik dan lain sebagainya, merupakan contoh tidak tertanamnya karakter mulia pada diri anak atau peserta didik karena kurangnya pendidikan yang sesuai dengan syariat agama.

Nilai-nilai akhlak  kemanusiaan semakin merosot pada generasi muda di Indonesia.. Kemerosotan nilai-nilai moral yang melanda masyarakat kita saat ini tidak lepas dari tingkat keefektifan penanaman nilai-nilai budi pekerti, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dan masyarakat dalam proses harus mengutamakan Pendidikan akhlak sebagai pendidikan tentang prinsip dasar moral dan keutamaan sikap serta watak yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa pemula hingga ia menjadi seorang remaja dan dewasa, sehingga siap mengarungi lautan kehidupan.

Pendidikan yang disampaikan oleh Luqman kepada anak dan keluarganya sangat relevan jika dikaitkan dengan pendidikan anak kontemporer karena akhlak merupakan cerminan kepribadian seseorang. Semakin baik akhlak seseorang maka semakin baik pribadi orang tersebut. Akhlak bagi manusia sehingga Rasulullah SAW pun diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

 

 

Penulis:

Dian Ariyanto, S.T.,M.Pd.

SMPN 1 Karangsambung

Guru Penggerak Angkatan 6

Copyright © 2021 - 2024 SMP NEGERI 1 KARANGSAMBUNG