Al-Qur’an adalah firman Allah swt., yang
diturunkan melalui perantara Malaikat Jibril kepada utusan-Nya yaitu Rasulullah saw. Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk
dan pedoman hidup
bagi seluruh
umat manusia,
sehingga ketika
Allah swt memberikan perintah maka umat manusia harus mematuhi
perintah tersebut dan saat memberikan perintah larangan maka wajib bagi umat manusia
untuk menjauhi dan meninggalkan larangan tersebut .
Al-Qur’an adalah kitab yang
terakhir setelah sebelumnya diturunkan beberapa kitab seperti kitab Taurat, Zabur, dan Injil.
Al-Qur’an bernilai ibadah bagi siapa saja yang membacanya. Al-Quran
bukanlah kumpulan dari ucapan Rasulullah saw. Dalam Al Quran terdapat banyak penjelasan dan pedoman mengenai kehidupan manusia dalam
kehidupan sehari-hari, salah satunya tentang pendidikan.
Pendidikan
merupakan salah satu komponen yang menentukan pembentukan karakter pada umat
manusia
dengan corak dan bentuk amal dalam kehidupan. Pendidikan adalah usaha sadar
untuk membina pribadi muslim yang memiliki akidah yang kuat, taat beribadah dan
memiliki akhlak mulia.
Â
Sosok Luqman Al-Hakim
Salah satu nama yang digunakan
untuk memberi nama surat dalam Al-Quran adalah Luqman di surat nomor 31. Ibnu
Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman adalah Luqman bin Unaqa’ bin
Sadun. Beberapa ulama berbeda pendapat tentang asal–usul Luqman, Ibnu Abbas berpendapat bahwa Luqman
adalah seorang tukang kayu dari Habsy, riwayat lain menyebutkan ia bertubuh
pendek dan berhidung mancung dari Nubah, ada yang berpendapat dari Sudan. Luqman
al hakim memiliki kekuatan serta mendapat hikmah dari Allah swt, tetapi Luqman
tidak termasuk salah satu nabi. Â
Dalam
sebuah riwayat, Allah swt memberikan pilihan kepada Luqman, yaitu kenabian dan
hikmah. Luqman memilih hikmah dibanding kenabian karena takut tidak bisa
memikul tugas kenabian.
Salah satu kisah tentang Luqman,
anaknya dan keledai tunggangnnya saat melewati kerumanan
orang, dimana Luqman menaiki keledai dan anaknya berjalan,
masyarakat yang mengetahui hal itu berkomentar bahwa Luqman tidak sayang sama
anak. Selanjutnya anaknya naik keledai dan kembali masyarakt berkeomentar kalau
anaknya tidak punya ahklak dan akhirnya Luqman dan anaknya berjalan bersama,
dan lagi-lagi dikomentari bahwa mereka membawa keledai tetapi tidak
ditunggangi.
Pesan Luqman al-Hakim berpesan
kepada anaknya yang terkenal adalah, "Wahai
anakku, tuntutlah rezeki yang halal agar kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tidak
ada satu pun orang fakir itu kecuali mereka mengalami tiga perkara, yaitu tipis
keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu), dan hilang
kepribadiannya. Lebih celaka lagi, orang-orang yang suka merendahkan orang lain
dan menganggap ringan urusan orang lainâ€.
Suatu waktu
Luqman berkata kepada anaknya, "Wahai
anakku, jadikanlah ketaatan kepada Allah swt sebagai perniagaan, maka
keuntungan akan mendatangimu tanpa modal barang dagangan."
Â
Pesan-pesan Pendidikan dalam Q.S. Luqman, 31:12-19
Surat Luqman merupakan surat
dengan urutan nomor 31 pada Al Quran. Pada ayat nomor 12-19 menjelaskan bahwa Allah memberikan
hikmah kepada Luqman, sebab itu ia harus bersyukur pada Allah swt. Di antara
hikmah tersebut ialah, sistem pendidikan anak. Sistem pendidikan anak yang
diberikan kepada Luqman sangat mendasar dengan urutan yang sangat teliti
mencakup semua hal yang utama.Â
Luqman memulai pendidikan
anaknya dari masalah akidah atau keimanan agar tidak tercampur dengan syirik.
Sebab, sebaik apapun akhlak dan sebanyak apapun amal saleh, jika akidah belum
bersih dari syirik, maka tidak akan bermanfaat di akhirat kelak.
Setelah akidah bersih, Luqman
mengajarkan berbuat baik dan taat kepada kedua orang tua. Taat kepada kedua
orang tua itu dibatasi selama tidak maksiat pada Allah, karena jalan hidup yang
ditempuh haruslah yang menyampaikan kepada Allah swt. Â Setelah itu, Luqman
mengajarkan anaknya muraqabatullah (merasa diawasi Allah swt) karena tidak ada yang
tersembunyi dari ilmu Allah swt. Dengan demikian, anak akan memiliki pertahanan dari dalam
diri dan tidak tergantung pada kontrol manusia dan pengaruh dari luar.
Setelah itu, Luqman mengajarkan
anaknya shalat dan berdakwah yang menjadi tiang dakwah. Setelah itu Luqman
mengajarkan akhlak bergaul dengan manusia berdasarkan ketentuan dari Allah
swt.
Di antara nasihat Luqman yang
terdapat dalam surah Luqman antara lain sebagai berikut :
1.      Â
Bersyukur
atas segala karunia Allah swt. (Luqman 31:12).
 “Dan sungguh, telah Kami berikan
hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa
bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah
Mahakaya, Maha Terpuji.â€
Luqman
mengajarkan kepada keluarganya, khususnya kepada anaknya agar selalu bersyukur
atas segala karunia yang telah diberikan Allah swt, karena dengan bersykur,
Allah swt akan memberikan nikmat yang lebih karena Allah Maha Kaya dan Maha
Terpuji. dan barangsiapa tidak bersyukur sesungguhnya Allah swt tetap Maha Kaya
dan Maha Terpuji. Syukur manusia kepada sang Pencipta sebagai rasa ucapan
terimakasih atas segala yang telah diterima dalam kehidupannya. Apabila manusia
tidak beryukur, maka Allah swt akan berpaling kepadanya karena telah melupakan
nikmat yang telah diterimanya.
2.      Â
Jangan
mempersekutukan Allah (Luqman 31:13).
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman
berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku!
Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar.â€
Luqman Al
Hakim menanamkan akidah murni yang hanya menyembah hanya kepada Allah swt yang
tidak bercampur dengan akidah menyembah selain Allah swt atau mempersekutukan
Allah swt dengan makhluk-Nya. Aqidah menjadi pondasi utama bagi anak dalam
kehidupannya yang akan datang. Pendidikan pertama yang harus diberikan kepada
anak adalah mengenalkan Allah swt (tauhid). Ketika sudah mengenal Allah swt,
selanjutnya mengajarkan cara-cara beribadah (fiqih).
3.      Â
Berbuat baik kepada kedua orang
tua (Luqman 31:14).
14. “Dan Kami perintahkan kepada
manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua
tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada
kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimuâ€
Nasehat
Luqman untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, lebih-lebih terhadap Ibu.
Berbakti terhadap orang tua dengan menaati perintahnya yang berkaitan dengan
kebaikan kecuali menyuruh pada hal yang dilarang agama. Luqman mengajarkan
kepada anaknya untuk berbuat sopan tanpa mengenal agama dan ras.
Â
4.      Â
Sadar
bahwa manusia berada dalam pengawasan Allah (Luqman 31:16).
16. Luqman berkata, “Wahai
anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya
(balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus,Â
Mahatelitiâ€.
Luqman
mengajarkan kepada anaknya bahwa apapun yang anggap kecil oleh manusia, Allah
akan mengetahuinya, walau seekor semut hitam berjalan pada batu hitam di
malam hari yang gelap.
5.      Â
Dirikan salat (Luqman 31:17).
17. “Wahai
anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan
cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.â€
Setelah
Luqman mengajari anaknya tentang aqidah dengan mengenalkan Allah swt dan Rasul
utusannya serta keimanan, selanjutnya mengajarkan tentang syariat atau tata cara
dalam beribadah kepada Allah swt.
6.      Â
Berbuatlah kebaikan (Luqman 31:17).
17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan
suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu
termasuk perkara yang penting.
Luqman
memberi perintah kepada anaknya untuk berbuat kebajikan, menyeru pada kebaikan.
7.      Â
Jauhilah kemungkaran (Luqman 31:17).
17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan
suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu
termasuk perkara yang penting.
Luqman memerintahkan
kepada anaknya untuk menjauhi kemungkaran dengan sebelumnya memberi gambaran
ibadah sholat sebagai ibadah yang akan mencegah dari perbuatan mungkar.
8.      Â
Sabar menghadapi cobaan dan ujian (Luqman 31:17).
17. Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan
suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu
termasuk perkara yang penting.
Luqman
memberi perintah kepada anakknya untuk
sabar dalam menghadapi segala aral dan rintangan dalam menjalankan amar maruf
dan nahi mungkar dengan penuh kelembutan sesuai dengan kemampuan.
9.      Â
Jangan
sombong (Luqman 31:18).
18. “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan
janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan membanggakan diriâ€.
Luqman mengajarkan
kepada anaknya untuk tidak sombong dan meremehkan orang lain saat berbicara
dengan mereka, namun dengan bersikap lembut dan dengan wajah yang menunjukkan
penghargaan kepada lawan bicara.
Â
Relevansi dengan Isu-isu Pendidikan Kontemporer
Â
Akhlak
merupakan salah satu materi pendidikan anak yang terkandung dalam Q.S. Luqman. Melemhanya pendidikan karakter pada
generasi muda, membuat orang tua dan pendidik merasa prihatin. Kepungan budaya
luar yang sangat jauh dari akidah dan keimanan yang masuk melalui media
teknologi informasi seyogyakanya menjadi titik fokus yang harus di antisipasi
dampaknya kepada generasi muda.
Orang tua sebagai bagian yang paling utama dalam
pendidikan karakter bagi anak-anaknya mempunyai beban yang cukup berat pada
masa saat ini. Anak dengan mudahnya mendapatkan berita atau informasi ataupun
tontonan yang akan menjauhkan dari akidah dan karakter mulia.Â
Pendidikan karakter harus dimulai dari saat anak masih
dalam kandungan, dimana orang tua membangun karakter dan kesalehan diri sebelum menjalani
kehidupan berumah tangga. Saat anak dalam kandungan, kedua orang tua sudah
menanamkan akidah dan karakter mulia, dengan memulai pembiasaan-pembiasaan
mulia dalam kehidupannya seperti belajar dan membaca Al-Quran, buku-buku
keislaman, membiasakan kebiasaan baik dalam berhubungan dengan sesama manusia.
Saat anak lahir, sang ayah mengumandangkana adzan
ditelinga kanan dan iqomah di telinga kiri agar anak dijauhkan dari
tangan-tangan setan yang mengganggu kehidupan kelak di kemudian hari.
Pendidikan usia dini menjadi awal masa keemasan bagi anak
untuk dapat menerima ilmu serta pendidikan karakter dengan cepat. Orang tua
yang dapat memanfaatkan masa-masa usia dini dengan pendidikan aqidah, akhlak
serta pendidikan bermasyarakat dengan teman sebaya atau dengan yang lebih tua
sehngga mencetak anak yang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan, mengenal
posisinya sebagai makhluk sosial dan mengetahui statusnya sebagai hamba di depan
Sang Pencipta, Allah swt.
Nilai-nilai kebaikan hasil dari pendidikan keluarga
diharapkan senantiasa mewarnai perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari dengan
penuh kesadaran dan tanpa perlu diminta.
Tujuan pendidikan seharusnya menjadikan peserta didik menjadi
pribadi yang jujur dan kebaikan, bukan menghasilkan pribadi yang penuh dengan
sikap kebohongan dan kemunafikan. Perilaku menyimpang yang terjadi pada
generasi muda seperti pergaulan bebas, tawuran antar pelajar, penjambretan,
penodongan penggunaan narkoba, minun minuman keras, pengrusakan , pemukulan
kepada pendidik dan lain sebagainya, merupakan contoh tidak tertanamnya
karakter mulia pada diri anak atau peserta didik karena kurangnya pendidikan
yang sesuai dengan syariat agama.
Nilai-nilai akhlak  kemanusiaan semakin merosot pada generasi muda di
Indonesia.. Kemerosotan nilai-nilai
moral yang melanda masyarakat kita saat ini tidak lepas dari tingkat
keefektifan penanaman nilai-nilai budi pekerti, baik di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dan masyarakat dalam proses harus mengutamakan Pendidikan
akhlak sebagai pendidikan tentang prinsip dasar moral dan keutamaan sikap serta
watak yang harus
dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa pemula hingga ia menjadi
seorang remaja dan dewasa,
sehingga siap
mengarungi lautan kehidupan.
Pendidikan yang disampaikan oleh Luqman kepada anak dan
keluarganya sangat relevan jika dikaitkan dengan
pendidikan anak kontemporer karena akhlak merupakan cerminan kepribadian
seseorang. Semakin baik akhlak seseorang maka semakin baik pribadi orang
tersebut. Akhlak
bagi manusia sehingga Rasulullah SAW pun diutus oleh Allah SWT untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia.
Â
Â
Penulis:
Dian Ariyanto, S.T.,M.Pd.
SMPN 1 Karangsambung
Guru Penggerak
Angkatan 6